Beberapa Tips Cara Mempercepat Situs WordPress

WordPress adalah platform CMS (Content Management System) yang digunakan untuk membuat situs web dan blog. Dengan WordPress, Anda dapat membuat situs web dengan mudah tanpa harus memiliki pengetahuan pemrograman. Namun, seiring pertumbuhan situs web Anda, Anda mungkin mendapati bahwa situs tersebut menjadi lambat dan tidak responsif. Situs web yang lambat dapat menyebabkan pengalaman pengguna yang buruk dan penurunan lalu lintas.

Untungnya, ada beberapa cara untuk mempercepat situs WordPress Anda. Pada artikel kali ini, kami akan membahas beberapa tips untuk meningkatkan performa website WordPress Anda.

1. Mengaktifkan Plugin Litespeed Cache

Caching adalah proses menyimpan data atau file yang sering diakses di lokasi sementara, seperti di memori cache, sehingga dapat diakses dengan cepat saat dibutuhkan. Dalam konteks situs web, caching mengacu pada penyimpanan halaman web, gambar, skrip, dan konten statis lainnya di server atau sisi klien untuk meningkatkan kinerja situs web. Tidak melakukan caching situs web Anda dapat menimbulkan beberapa implikasi, termasuk dampak pada penggunaan sumber daya dan batas LVE (Lightweight Virtual Environment).

Saat situs web tidak mengaktifkan caching, setiap kali pengguna meminta halaman, server harus membuat halaman dari awal. Proses ini bisa memakan banyak sumber daya, membutuhkan penggunaan CPU dan memori. Dengan meningkatnya jumlah pengunjung ke situs web Anda, sumber daya server akan semakin dikonsumsi dengan membuat halaman dengan cepat. Ini dapat menyebabkan kinerja situs web yang lambat, kelebihan beban server, dan waktu henti. Caching dapat membantu mengurangi beban di server dengan menyajikan konten yang di-cache alih-alih membuat halaman dari awal.

Dampak tidak melakukan caching situs web Anda pada penggunaan sumber daya dan batas LVE dapat menjadi signifikan. Batas LVE adalah batas yang ditetapkan oleh penyedia hosting pada sumber daya yang dapat digunakan oleh situs web atau akun. Batasan ini mencakup penggunaan CPU, penggunaan memori, penggunaan I/O, dan lainnya. Ketika sebuah situs web melebihi batas ini, itu dapat ditangguhkan atau dihentikan oleh penyedia hosting. Tidak melakukan caching situs web Anda dapat menyebabkan peningkatan penggunaan sumber daya, menyebabkan situs web Anda mencapai batas LVE lebih cepat.

Misalnya, Anda memiliki situs web yang menerima 1000 pengunjung per hari, dan setiap permintaan halaman membutuhkan waktu 1 detik untuk menghasilkan. Ini berarti bahwa server Anda menggunakan waktu CPU 1000 detik setiap hari hanya untuk menghasilkan halaman. Jika Anda mengaktifkan caching, server hanya perlu membuat halaman satu kali, lalu menyajikan konten yang di-cache ke pengunjung berikutnya. Ini dapat mengurangi penggunaan CPU secara signifikan, memungkinkan Anda menampung lebih banyak pengunjung tanpa melebihi batas LVE Anda.

Selain mengurangi penggunaan sumber daya, caching juga dapat meningkatkan kinerja situs web dan pengalaman pengguna. Saat konten disajikan dari cache, konten akan dimuat lebih cepat, sehingga waktu pemuatan halaman menjadi lebih singkat, peringkat mesin telusur lebih baik, dan keterlibatan pengguna lebih baik.

Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kinerja situs web WordPress Anda adalah dengan mengaktifkan Litespeed Cache. Litespeed Cache adalah plugin caching yang bekerja dengan server web Litespeed. Ini dapat secara signifikan meningkatkan kecepatan situs web Anda dan mengurangi beban server. Litespeed Cache menawarkan beberapa manfaat, antara lain:

  1. Peningkatan kinerja situs web: Litespeed Cache dapat mempercepat situs web Anda dengan melakukan caching halaman yang sering diakses dan menampilkannya dari cache alih-alih membuatnya dari awal setiap saat.
  1. Mengurangi beban server: Dengan melayani halaman yang di-cache, Litespeed Cache mengurangi beban sumber daya Anda, menjadikan situs web Anda lebih responsif dan mengurangi risiko downtime.
  1. Pengalaman pengguna yang lebih baik: Situs web yang lebih cepat menghasilkan pengalaman pengguna yang lebih baik, yang dapat menghasilkan lebih banyak lalu lintas dan peringkat mesin pencari yang lebih baik.
  1. Manfaat SEO: Mesin pencari menganggap kecepatan situs web sebagai faktor peringkat, dan situs web yang lebih cepat dapat meningkatkan SEO Anda.

2. Mengaktifkan OPcache

OpCache adalah fitur built-in pada PHP yang dapat meningkatkan performa website WordPress Anda. Ini bekerja dengan menyimpan kode PHP yang dikompilasi dalam memori, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan halaman. Berikut adalah cara kerja OPcache:

  1. Parsing kode PHP: Ketika aplikasi web dijalankan, kode PHP akan di-parse terlebih dahulu sebelum dieksekusi oleh PHP engine.
  1. Konversi ke opcode: Setelah kode PHP di-parse, PHP akan mengubah kode tersebut menjadi opcode atau instruksi biner yang bisa langsung dimengerti oleh mesin.
  1. Penyimpanan opcode: Setiap kali kode PHP dieksekusi, PHP engine akan mencari opcode-nya di cache terlebih dahulu sebelum memulai parsing ulang. Jika opcode sudah tersimpan di cache, maka parsing tidak perlu dilakukan lagi sehingga waktu loading aplikasi dapat lebih cepat dan efisien.
  1. Update cache: Ketika kode PHP telah diperbarui atau diubah, maka cache opcode lama harus dibersihkan terlebih dahulu agar cache opcode baru dapat tersimpan dan diakses secara optimal.

Dalam keseluruhan, OPcache bekerja dengan menyimpan opcode dari kode PHP yang sudah di-parse sehingga dapat dipanggil kembali tanpa harus melakukan parsing ulang. Hal ini dapat membantu mempercepat waktu loading aplikasi web dan meningkatkan kinerja situs web secara keseluruhan.

Jika Anda ingin menggunakan OPcache pada situs web Anda, pastikan bahwa versi PHP yang digunakan sudah mendukung fitur OPcache dan konfigurasinya sudah diatur dengan benar. Mengaktifkan OpCache dapat menghasilkan peningkatan kinerja yang signifikan, terutama untuk situs dengan banyak kode PHP. Manfaat mengaktifkan OpCache meliputi:

  1. Mengurangi beban server: Dengan meng-cache kode PHP yang dikompilasi, OpCache mengurangi beban sumber daya Anda, menjadikan situs web Anda lebih responsif.
  1. Peningkatan kinerja situs web: Caching kode PHP yang dikompilasi dapat menghasilkan peningkatan kinerja yang signifikan, terutama untuk situs dengan banyak kode PHP.
  1. Pengalaman pengguna yang lebih baik: Situs web yang lebih cepat menghasilkan pengalaman pengguna yang lebih baik, yang dapat menghasilkan lebih banyak lalu lintas dan peringkat mesin pencari yang lebih baik.

3. Mengaktifkan Redis Object Cache

Redis adalah penyimpanan struktur data dalam memori yang dapat meningkatkan kinerja situs web WordPress Anda. Redis dapat digunakan untuk caching, penyimpanan sesi, dan lainnya. Mengaktifkan Redis melalui cPanel relatif mudah, dan dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain:

  1. Peningkatan kinerja situs web: Redis dapat meng-cache data yang sering diakses di memori, membuatnya lebih cepat untuk diakses.
  1. Mengurangi beban server: Dengan menyimpan data dalam memori, Redis dapat mengurangi beban pada sumber daya Anda, menjadikan situs web Anda lebih responsif.
  1. Pengalaman pengguna yang lebih baik: Situs web yang lebih cepat menghasilkan pengalaman pengguna yang lebih baik, yang dapat menghasilkan lebih banyak lalu lintas dan peringkat mesin pencari yang lebih baik.

4. Menonaktifkan Plugin Yang Tidak Perlu

Salah satu penyebab paling umum dari situs WordPress yang lambat adalah memiliki terlalu banyak plugin. Setiap plugin yang Anda instal menambahkan kode ke situs web Anda, yang dapat memperlambatnya. Beberapa plugin lebih intensif sumber daya daripada yang lain, jadi penting untuk menonaktifkan plugin yang tidak perlu. Manfaat menonaktifkan plugin yang tidak perlu meliputi:

  1. Mengurangi beban server: Dengan menonaktifkan plugin yang tidak diperlukan, Anda dapat mengurangi beban pada sumber daya akun Anda, menjadikan situs web Anda lebih responsif.
  1. Peningkatan kinerja situs web: Menghapus plugin yang tidak perlu dapat menghasilkan peningkatan kinerja yang signifikan, terutama jika Anda menggunakan plugin intensif sumber daya.
  1. Pengalaman pengguna yang lebih baik: Situs web yang lebih cepat menghasilkan pengalaman pengguna yang lebih baik, yang dapat menghasilkan lebih banyak lalu lintas dan peringkat SEO yang lebih baik.

Untuk menonaktifkan plugin yang tidak perlu, ikuti langkah berikut:

  1. Masuk ke dashboard WordPress Anda.
  2. Klik menu “Plugins” di sebelah kiri layar.
  3. Temukan plugin yang ingin Anda nonaktifkan dan klik tombol “Deactivate” di bawahnya.
  4. Plugin akan dinonaktifkan.

Setelah menonaktifkan plugin, halaman situs web Anda mungkin perlu dimuat ulang agar perubahan dapat diterapkan. Pastikan untuk melakukan backup situs web Anda terlebih dahulu sebelum menghapus plugin, terutama jika plugin tersebut memiliki data penting atau berdampak pada fungsionalitas situs web Anda.

Selain itu, jika Anda yakin bahwa plugin tersebut tidak akan digunakan lagi, Anda juga bisa menghapus plugin secara permanen dari situs web Anda. Evaluasi plugin Anda yang tersisa dan tentukan apakah ada yang intensif sumber daya atau redundan. Pertimbangkan untuk menggantinya dengan alternatif yang ringan atau menghapusnya sama sekali.

Kesimpulan

Meningkatkan kinerja situs web WordPress Anda sangat penting untuk memberikan pengalaman pengguna yang baik dan mempertahankan peringkat SEO yang baik. Dengan mengaktifkan Litespeed Cache, OpCache, dan Redis serta menonaktifkan plugin yang tidak diperlukan, Anda dapat meningkatkan kecepatan dan respons situs web secara signifikan.

Menerapkan beberapa fungsi ini dapat menghasilkan kinerja situs web yang lebih baik, mengurangi beban server, dan meningkatkan pengalaman pengguna, yang pada akhirnya dapat menghasilkan lebih banyak lalu lintas dan peringkat SEO yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *